|
Sinopsis
Review
Gak pernah bosen baca tulisan-tulisannya Om Bepe, walaupun sebenernya udah pernah baca juga di web pribadinya. Banyak kutipan-kutipan yang super keren, dan banyak pelajaran yang mungkin bisa kita petik dari buku ini, terlebih kalau kita punya cita-cita buat jadi atlet. Ada dua kutipan yang paling diingat dari buku ini, yaitu : 1. Permasalahan itu hanya 10% dari keseluruhan hidup kita, sedangkan 90% sisanya adalah bagaimana reaksi kita terhadap permasalahan tersebut. 2. If i had to choose between breathing and loving you, i would use my last breath to tell you that i love you.
Tatapan matanya kosong, raut wajahnya tampak beku, pikirannya jauh melambung membelah dingin dan basahnya langit malam itu. Dengan rambut acak-acakan serta kumis dan jenggot yang tampak mulai memanjang tak beraturan, wajahnya tampak lusuh dan sedikit lebih tua dari umurnya.
Dia adalah Bambang Pamungkas. Ya, lelaki itu adalah saya sendiri. Sudah lama saya membuat keputusan ini, dan sudah lama pula sebenarnya saya ingin menulis artikel ini. Akan tetapi, entah kenapa, hati saya masih merasa begitu berat untuk sekedar menyampaikannya kepada khalayak ramai.
Ini adalah salah satu bagian paling penting dan paling berat dalam perjalanan karier Bambang Pamungkas sebagai pemain sepak bola. Pertentangan prinsip yang pada akhirnya memaksa Bepe harus mengambil keputusan penting. Ikuti kisahnya di buku ini...